kronologi mengapa wakil ketua umum gerindra arief mengaitkan pdip dengan pki

Agustus 03, 2017
arief poyuono
kronologi mengapa wakil ketua umum gerindra arief mengaitkan pdip dengan pki 

rejeki naga - kronologi mengapa wakil ketua umum gerindra arief mengaitkan pdip dengan pki 


Setelah pertemuan antara ketua umum gerindra prabowo dan ketua umum demokrat sby di cikeas tentang polemik ambang batas pencalonan presiden antara nol persen dan 20 persen tidak berhenti saat UU pemilu di sahkan hingga terlontar ucapan lelucon politik dari ketua umum gerindra.

Kemudian tidak berapa lama pernyataan tersebut di respons oleh sekretaris jendral pdip hasto kristiyanto yang menilai prabowo terlalu berambisi menjadi presiden.

Mendengar pernyataan dari hasto yang menyebut ketua umumnya berambisi menjadi presiden wakil ketua umum partai gerindra arief poyuono menjadi berang dan dengan sadar menyebut presiden joko widodo dan pdip membohongi rakyat karena menghendaki ambang batas presiden 20 persen bahkan arief mengaitkan pdip dengan partai komunis Indonesia.

wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI, habis sering buat lawak politik dan nipu rakyat sih, kata Arief dalam keterangannya, Senin (31/7).

Arief pun menambahkan, perilaku PDIP sebagai partai pendukung pemerintah menunjukkan sikap antikritik yang sama halnya dengan PKI.

"Sebab sifat dasar PKI kan bertindak tanpa otak dan kurang waras serta melanggar konstitusi dan menipu rakyat dengan jargon kerakyatan," ujarnya.

Merespons hal tersebut, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengancam akan melaporkan pernyataan Arief ke pihak Kepolisian. Saat ini pernyataan itu tengah dikaji tim hukum PDIP.

Ujungnya, Selasa (1/8) kemarin, melalui surat yang ditujukan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader PDIP, Arief menyatakan permintaan maaf dalam surat di atas materai Rp6.000,- yang disebar kepada awak media.

Dalam surat itu, Arief mengklarifikasi pernyataannya yang menyinggung PDIP dengan PKI.

“Dengan ini saya mengklarifikasi bahwa saya tidak bermaksud mengatakan bahwa PDIP adalah PKI dan menipu rakyat, dan tidak benar PDIP itu adalah PKI serta menipu. Sebab PDI-Perjuangan adalah Partai yang menjunjung tinggi nilai nilai Pancasila dan berlandasan Pancasila dan bekerja serta memperjuangkan rakyat Indonesia untuk kemakmuran bangsa dan negara," demikian dikutip surat Arief.

"Karena itu, untuk meluruskan kesalahpahaman, saya Arief Poyuono meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh jajaran kader PDIP yang merupakan sahabat-sahabat saya atas statement saya tersebut diatas," tutup surat tersebut.

Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun mengatakan permintaan maaf Arief tidak bisa dilakukan begitu saja. Menurutnya Arief melontarkan pernyataan dia secara sadar.

"Pernyataan dilakukan secara sadar dan dilakukan oleh pemimpin partai besar. Tidak masuk akal kalau penyataan itu disampaikan secara tidak sadar," kata Watubun , Rabu (2/8).

Watubun mengatakan selama ini PDIP selalu menanggapi isu PKI dengan sabar dan menganggap isu itu sebagai isu murahan. Namun makin lama PDIP malah semakin diserang dengan isu tersebut oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Ia menegaskan PDIP bukan PKI karena dibentuk oleh pendiri bangsa Indonesia. Menurutnya orang yang selama ini mengatakan PDIP adalah PKI tidak paham dan tidak mengerti sejarah.

"Karena banyak akhir-akhir ini mulai membuat isu yang tidak bertanggung jawab dan menyerang kami, kami tidak tolelir terhadap itu. Kami akan tempuh jalur hukum bagi siapa asaja yang mengeluarkan isu soal PKI atau yang lain," kata Watubun.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira sementara itu mengatakan, "Minta maaf itu aspek kemanusiaan, sementara kajian hukum itu aspek hukum. Itu dua hal yang berbeda."

sumber : cnn

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
3 Agustus 2017 pukul 20.51 delete

waketum partai yg gk punya otak...p'nyataan smcm itu klwr dr mulut waketum sbuah prtai sngt dprtanyakn kredibilits & p'didiknnya...kwlitas kolong jmbatn

Reply
avatar
3 Agustus 2017 pukul 23.22 delete

setuju pak ,semoga untuk kedepannya di harap para pimpinan mengeluarkan statement yang menyejukkan bukan malah mengadu domba dan membuat perpecahan

Reply
avatar